![]() |
SS2, buatan PT Pindad Indonesia |
Keunggulan SS2 dibandingkan dengan pendahulunya yaitu memiliki desain yang ergonomis, tahan terhadap kelembaban tinggi dan lebih ringan.
"90 persen TNI menggunakan senjata ringan dari Pindad, itu andalan semua, amunisi juga demikian," kata Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya kepada merdeka.com, Jumat (3/10).
Senapan ini tersedia dalam tiga versi dasar, yakni standard rifle SS2-V1, carbine SS2-V2 dan para-sniper SS2-V4). Namun pada tahun 2008 mulai diperkenalkan subcompact versi SS2-V5.
Senapan SS2 tergolong mumpuni untuk digunakan. Sebelumnya pada saat SS1, para prajurit sering mengeluh senapan macet atau laras yang kelewat panas. Semua itu diperbaiki di SS2.
Senapan ini memiliki berat 3,2 kg dengan panjang 930 mm dengan panjang laras 460 mm. Menggunakan peluru kaliber 5,56 x 45 mm standar NATO, rata-rata tembakan peluru 700 butir/menit.
Kecepatan peluru yang ditembakan sekitar 710 m/detik, dengan jarak efektif tembakan sejauh 450 m. Menggunakan alat bidikan besi, amunisi yang dipakai SS2 merupakan Magazen box isi 30 butir.
Berikut perbandingannya dengan senapan-senapan dari negara lain :
1. M4 Carbine
![]() |
M4 Carbine, buatan Amerika |
Panjang senapan 840 mm dengan panjang laras 756 mm. M4 Carbine juga memiliki berat 2,88 kg. Menggunakan peluru kaliber 5,56 45 mm standar NATO, senapan laras panjang ini dapat menembakkan peluru sebanyak 700-950 butir/menit dengan kecepatan peluru mencapai 880 m/detik.
Jarak efektif yang tembakan dari M4 Carbine ini sejauh 500-600 m. Amunisi yang digunakan juga sama dengan SS2 milik Indonesia, yakni Magazen box STANAG isi 30 butir.
2. Famas
![]() |
Famas, buatan Prancis |
Famas juga teruji dalam medan tempur. Dia sudah digunakan saat perang Afganistan, perang Libanon pada tahun 1982 dan beberapa perang lainnya.
Famas memiliki panjang 965 mm dengan panjang laras yang beragam. Untuk tipe F1/G2 panjangnya 488 mm, G2 Commando 405 mm, G2 SMG 320 mm, dan G2 Sniper 620 mm.
Peluru kaliber yang digunakan sama dengan SS2 dan M4 Carbine, namun jumlah peluru yang ditembakkan berbeda, yakni 900-1000 butir/menit untuk jenis F1, dan 1000-1100 butir/menit untuk jenis G2.
Jarak efektif tembakan pun berbeda, 300 m untuk jenis F1 dan 450 m untuk jenis G2 dengan jarak maksimum tembakan 3200 m. Untuk jenis Famas G2 menggunakan amunisi Magazen box STANAG isi 30 butir, sedangkan jenis F1 menggunakan Magazen box isi 25 butir.
3. SAR 21
![]() |
SAR 21, buatan Singapura |
SAR 21 juga memiliki beberapa jenis, diantaranya adalah SAR 21, SAR 21 GL/M203, SAR 21 P-Rail, SAR 21 MMS, dan SAR 21 Light Weight Carbine. Masing-masing jenis pun mempunyai berat yang berbeda, yaitu berkisar antara 3 kg- 5,3 kg. Begitupun dengan panjangnya antara 640 mm sampai 805 mm.
Menggunakan peluru kaliber yang sama dengan SS2, rata-rata peluru yang ditembakkan SAR 21 mencapai 450-650 butir/menit dengan jarak efektif tembakan mencapai 460 m untuk jenis M193 dan 800 m untuk jenis SS109. Amunisi yang dipakai SAR 21 juga sama dengan yang dipakai SS2.
4. AK-104
![]() |
AK-104, buatan Rusia |
Dengan berat 3,2 kg dan panjang 824 mm, senapan ini menggunakan peluru kaliber 7,62 x 39 mm. Peluru yang ditembakkan rata-rata berjumlah 600 butir/menit dan kecepatannya 670 m/detik. Jarak efektif tembakan sejauh 500 m dan menggunakan amunisi magazen isi 30 butir.
Senapan ini memiliki bentuk yang sama dengan AK-74 M, AK-101, dan AK-103. Seperti varian Avtomat Kalashnikov lainnya, senapan ini pun dikenal bandel. (merdeka.com)
Follow @militerhankam |
Sebuah prestasi yang membanggakan. Salah satu produk Indonesia, Senjata Buatan Pindad SS-2 Kalahkan Australia dan AS mampu kalahkan senjata dari negara kuat AS dan Australia. Hebat.
BalasHapusyakin mampu kalahkan?
Hapustidak kalah dengan buatan asing, maju terus produk indonesia.
BalasHapusSangat membanggakan
BalasHapusJanganlan beranggapan Perang adalah penyelesaaian masalah, Jadikanlan dunia ini jembatan menuju kehidupan yang kekal di Akhirat nanti. Untuk itu berbuatlah yang terbaik utuk sesama.
BalasHapusTeknologi dasarnya sudah cukup baik tapi masih harus disempurnakan lagi, tapi dari segi inovasi desainnya terkesan jadul kita masih tertinggal oleh tetangga kita Singapura ... artinya kita jangan berpuas diri dgn pencapaian ini tetapi harus mampu menjadi selangkah kedepan
BalasHapus